Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Daarut Tauhiid Memorial Park Bandung

Daarut Tauhiid Memorial Park: Lebih dari Sekadar Tempat Peristirahatan

Daarut Tauhiid Memorial Park Bandung

Saya nggak akan lupa hari itu. Hari ketika saya untuk pertama kalinya datang ke Daarut Tauhiid Memorial Park. Bukan karena penasaran atau liburan, tapi karena harus mengantar seorang kerabat yang berpulang. Namanya juga pemakaman, saya kira suasananya bakal kelabu, sumpek, penuh tangis dan bebauan dupa seperti yang biasa saya alami di tempat lain.

Tapi begitu sampai, saya langsung ngerasa... aneh. Dalam artian positif. Beda banget. Suasana di sana tenang, bersih, dan—anehnya—menenangkan. Bukan muram, tapi damai. Seperti taman. Pepohonan rimbun, jalur setapak rapi, bunga-bunga kecil tumbuh liar tapi terawat. Hati saya yang awalnya berat, jujur saja, sedikit terasa lebih ringan.

Dan saat itulah saya sadar, tempat ini nggak dibikin cuma untuk mereka yang wafat. Tapi juga buat kita yang ditinggalkan.

Kesan Pertama yang Mengubah Segalanya

Waktu saya berjalan melewati deretan makam yang tersusun rapi, saya sempat terpikir: “Kenapa ya tempat seperti ini jarang ditemukan di Indonesia?” Kebanyakan makam yang saya tahu sebelumnya lebih mirip tumpukan batu nisan yang bikin kita males balik. Tapi di Daarut Tauhiid Memorial Park, ada satu filosofi yang menurut saya bikin semua ini terasa berbeda—bahwa kematian adalah bagian dari kehidupan yang harus dihadapi dengan tauhid.

Petugas di sana juga bukan sekadar orang-orang yang ‘kerja jaga makam’. Saya sempat ngobrol dengan salah satu stafnya, dan dia cerita soal bagaimana mereka melihat makam bukan sekadar tempat mengubur, tapi tempat mengingat Alloh. Mereka menjaga adab, memastikan arah kiblat setiap jenazah benar, dan menjaga lingkungan supaya tetap layak untuk tempat istirahat terakhir.

Dan buat saya yang sebelumnya agak takut mikirin kematian... tempat ini justru bikin saya mikir: “Mungkin nggak semenakutkan itu ya, asal kita siap.”

Cerita Keluarga yang Membuka Mata

Saya ingat jelas waktu jenazah kerabat saya dimakamkan. Biasanya proses pemakaman suka bikin ribut karena banyak keluarga bingung harus ngapain, belum lagi yang saling beda pendapat. Tapi di sana, semuanya ditangani dengan tenang. Ada petugas yang membimbing, dari mulai memandikan jenazah sampai penguburan. Bahkan keluarga diberi waktu dan ruang khusus untuk berdoa bersama.

Yang paling nyentuh? Ada sesi tausiyah singkat setelah pemakaman, untuk menenangkan hati keluarga. Bukan ceramah panjang lebar, tapi pengingat lembut bahwa ini bukan akhir, dan bahwa kehidupan masih harus dilanjutkan.

Waktu itu saya melihat paman saya yang paling keras kepala sekalipun, duduk diam, termenung. Dan setelah itu, dia bilang, “Ini pemakaman atau pesantren ya? Beda banget rasanya.”

Yang Bikin Beda dari Daarut Tauhiid Memorial Park

Nah, setelah pulang dan agak tenang, saya mulai cari tahu lebih banyak soal konsep pemakaman ini. Ternyata, Daarut Tauhiid Memorial Park ini dirancang langsung oleh tim dari Yayasan Daarut Tauhiid, yang memang dikenal kuat dengan pendidikan karakter dan tauhid.

Beberapa hal yang saya temukan dan bikin saya makin kagum:

  • Konsep syar’i yang kuat: Dari pengelolaan lahan, proses pemakaman, hingga sistem wakaf yang mendukung keberlanjutan.

  • Lingkungan hijau dan alami: Nggak ada suasana suram. Yang ada taman-taman kecil, bangku istirahat, dan nuansa alam yang mendamaikan.

  • Edukasi & pembinaan keluarga: Mereka nggak cuma ‘jual lahan’, tapi juga bantu keluarga untuk memahami adab pemakaman Islam dan pentingnya persiapan akhirat.

  • Tertib administrasi dan pelayanan: Saya sampai heran, kok bisa ya ada pemakaman yang pelayanannya kayak hotel? Mulai dari registrasi, pengurusan surat, hingga aftercare itu semua jelas dan rapi.

Daarut Tauhiid Memorial Park Bandung


Dari Skeptis Jadi Yakin

Awalnya, saya sempat mikir: ini cuma strategi branding aja. Biar kelihatan lebih islami dan profesional. Tapi setelah ngalamin langsung, saya bisa bilang: tempat ini memang dibangun pakai niat ibadah. Bukan cuma cari untung.

Saya juga sempat ketemu keluarga lain yang lagi ziarah waktu itu. Ibu-ibu paruh baya, datang sendiri, duduk diam di depan makam suaminya. Kami ngobrol sebentar. Dan dia bilang, sejak suaminya dimakamkan di sini, dia jadi rutin datang seminggu sekali. Karena tempatnya nyaman, bersih, dan membuat dia tenang.

“Makam ini bikin saya inget terus buat memperbaiki ibadah. Saya pengin nanti bisa nyusul beliau dengan tenang juga,” katanya sambil tersenyum kecil.

Dan saya diam-diam setuju.

Tips Buat Kamu yang Lagi Pertimbangkan

Kalau kamu mulai mikir soal persiapan akhirat, atau mungkin ingin cari tempat terbaik buat orang tua atau keluarga yang sudah lanjut usia, menurut saya ini beberapa hal yang perlu kamu lakukan:

  1. Survey langsung. Datangin tempatnya. Jangan cuma lihat brosur atau foto online.

  2. Tanya tentang sistem wakaf dan manfaatnya. Banyak dari kita belum paham bahwa wakaf lahan makam bisa jadi amal jariyah, loh.

  3. Pikirkan jangka panjang. Lahan makam bukan cuma soal tempat, tapi juga soal bagaimana keluarga nanti bisa nyaman berziarah tanpa tekanan.

  4. Bicarakan dengan keluarga. Saya tahu ini topik yang sensitif, tapi kalau disiapkan dari awal, semuanya jadi lebih ringan.

Pelajaran yang Saya Ambil

Kunjungan ke Daarut Tauhiid Memorial Park buat saya bukan cuma urusan pemakaman. Tapi juga titik balik dalam cara saya melihat kematian. Saya jadi lebih sadar kalau hidup ini sementara. Dan bahwa persiapan menuju akhirat itu bukan cuma soal shalat dan puasa, tapi juga soal bagaimana kita memperlakukan kematian dengan hormat dan penuh iman.

Saya jadi lebih rajin baca doa-doa untuk orang tua. Lebih disiplin nyimpen dokumen penting. Dan lebih berani ngomong sama keluarga soal keinginan terakhir saya. Karena ternyata, nggak ada yang lebih menenangkan selain tahu bahwa kita dan orang-orang yang kita sayangi akan dirawat dengan baik, bahkan setelah meninggal dunia.

Penutup yang Nggak Menyedihkan

Kalau kamu bayangin pemakaman sebagai tempat penuh duka dan kesedihan, mungkin kamu belum pernah ke Daarut Tauhiid Memorial Park. Karena di sana, saya nggak cuma melihat kematian. Saya melihat pengharapan. Saya melihat bagaimana iman bisa membuat duka terasa lebih ringan. Dan saya melihat bahwa bahkan di akhir perjalanan, masih ada ruang untuk keindahan dan ketenangan.

Daarut Tauhiid Memorial Park Bandung


Mau tanya tanya lebih detail : Wa 0857 1928 7481

Post a Comment for "Daarut Tauhiid Memorial Park Bandung"